Jumat, 29 Maret 2024
Lingkungan

DPRD Banten Ingin Keselarasan PLTU Jawa 9&10 dan Nelayan Jadi Acuan

CILEGON – (BTP) – Relokasi nelayan dan perhatian terhadap mereka oleh manajemen PLTU Jawa 9&10 sangat baik. Pembuatan pangkalan nelayan dan berbagai fasilitas pendukung buat mereka, selayaknya dicontoh oleh industri lainnya di wilayah yang sama, di Provinsi Banten. Aspek keselarasan dengan lingkungan, ternyata juga sangat diperhatikan dan dikelola baik.

Hal itu diungkapkan Komisi IV DPRD Provinsi Banten, dari pengamatan mereka dalam agenda kunjungan ke pembangkit listrik berkapasitas 1000×2 MW yang dalam proses pembangunan tersebut. Kunjungan itu sendiri dilakukan Ida Rosida Lutfi dan Dede Rohana Putera.

Dede Rohana Putera yang juga anggota dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) mengatakan, dari kegiatan monitoringnya di pangkalan nelayan di Suralaya, pihaknya menemukan sejumlah fakta yang sangat baik. Relokasi nelayan yang sebelumnya berada di Pantai Kelapa Tujuh, saaat ini oleh pihak PLTU Jawa 9&10 sudah direlokasi dan disediakan pangkalan yang layak.

“Nelayan di Kelapa Tujuh itu ternyata direlokasi, dibuat area penampungan nelayan. Bagus ini, dan ini saya lagi pelajari, nanti ini mau kita duplikasi nih, harusnya kalau bisa PT Pelindo dan PT KS serta lainnya juga seperti PLTU Jawa 9&10, bagus tuh dibikin kayak gitu. Kalau saya lihat tadi hasil kunjungan, nelayan tidak merasakan dampak penggusuran untuk kepentingan proyek PLTU 9&10, jadi lebih baguslah,” kata Dede yang mengunjungi pangkalan nelayan Suralaya pada Kamis (21/01/2021).

Dirinya berharap, agar industri memperhatikan kehidupan nelayan, warga sekitar, dan lingkungan hidup. Apa yang dilakukan manejemen PLTU Jawa 9&10 dinilai bisa menjadi contoh perlakuan baik itu. Fasilitas pangkalan, masjid yang sangat bagus, pemberdayaan UKM yang dilakukan perusahaan pembangkit.

“Ya kita sih mudah-mudahan industri yang ada di Cilegon ini bisa bersahabat baik dengan nelayan lah, dengan lingkungan, masyarakat pecinta lingkungan ya, yang dimanaa disitu ada pedagang, ada nelayan. Ketika dibangun sama industri, bagaimana supaya mereka itu tetap bisa beraktifitas, nah ternyata ini jadi role model baru nih, percontohan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Nelayan Rukun Suralaya Rebudin mengaku, sependapat bahwa saat ini pangkalan nelayan sudah layak. Dia mengungkapkan, perhatian dari PLTU Jawa 9&10 sangat signifikan. Nelayan juga berharap Pemerintah Daerah memperhatikan mereka.

“Diharapkan Pemerintah Daerah bisa memberikan bantuan kepada pada para nelayan terutama, bantuan kapal,” ujarnya.

Sampai saat ini, dengan adanya pembangunan pembangkit listrik tersebut, berdampak positif bagi lingkungan sekitar. Selain telah dibangun pangkalan nelayan, maka mega proyek tersebut akan menyerap tenaga kerja.

“Kami berharap, mega proyek yang berada di Suralaya, mampu menyerap tenaga lokal. Dengan demikian maka, perekonomiann masyarakat juga mengalami peningkatan, ditambah lagi musim pandemi corona ini, dirasa cukup sulit mendapatkan pekerjaan,” harapnya. (Red/Btp)