Jumat, 29 Maret 2024
Sosial Budaya

Spirit Pembangunan Padepokan Paguron Ratu Ayu Wiyos Perumnas Ciracas Kota Serang Banten

Oleh : Ahmad Yani, S.Sos, M.Si
(Sekretaris Dewan Penasehat Paguron RAW)

Pembentukan Paguron Ratu Ayu Wiyos digagas oleh alm. H. Aep Saepudin, Ms yang prihatin terhadap pergaulan remaja di sekitar tempat tinggalnya saat itu yang cenderung kumpul – kumpul begadang dan ugal -ugalan motor tanpa tujuan yang jelas. Di Sisi lain sekelompok kecil beberapa pemuda malu – malu dan sembunyi – sembunyi berlatih seni silat dan debus khas Banten dengan tidak terorganisir.

H. Aep ( panggilan akaran untuk alm. H. Aep Saepudin) saat itu khawatir dengan kondisi tersebut diatas akan berpotensi berdampak pada pembentukan mental generasi muda masa depan yang bermalas-malasan dan berprilaku premanisme yang mengganggu ketertiban lingkungan dan berpotensi menjadi sumber konflik antar warga.

Pada pertengan tahun 2018, H. Aep mengajak beberapa pemuda dan beberapa tokoh masyarakat sekitar untuk mendirikan lembaga kecil dan sederhana sebagai wadah untuk pembinaan anak – anak Perumnas Ciracas dan anak – anak Kampung Jager Ayu yang dapat menampung dan memfasilitasi minat dan bakat yang terarah dan memiliki tujuan dan manfaat yang jelas.

Pada pertengahan tahun 2019 barulah disepakati didirikan sebuah lembaga bernama PAGURON RATU AYU WIYOS yang menjadi wadah untuk pusat pelatihan berbagai seni dan budaya Banten bagi warga Perumnas Ciracas atau Kp. Jager Ayu dan sekitaranya

Pada awalnya Paguron Ratu Ayu Wiyos atau biasa di sebut Paguron R.A.W hanya fokus pada pusat seni silat khas Banten seperti jurus silat Terumbu, Bandrong dan Tjimande saja, namun seiring waktu berjalan berkembang pelatihan jurus silat Macan Guling dan Tunggal Baku. Selain itu pula saat ini sedang mengembangkan seni dan budaya khas Banten Lainnya, seperti Ubrug, Yalil, Dlail, Rudat, Terbang Gede, Angklung Buhun, Bendrong Lesung, serta seni lainnya seperti Kendaang Penca, Marawis dan Qosidah.

Upaya lainnya dalam pelestarian seni dan budaya khas Banten, Paguron RAW mencoba untuk terus melaksanakan tradisi Panjang Mulud, Pertalekan, Rereongan, Rempugan, Nyambungan, Bancakan, Ngeruat dll.

Pada tanggal 25 Agustus 2019, pertama kalinya Paguron Ratu Ayu Wiyos menampilkan antraksi seni debus di hadapan warga Perumnas Ciracas. Selama hampir dua tahun terahir, seluruh kegiatan yang dilakukan Paguron Ratu Ayu Wiyos dilaksanakan di halaman rumah anggota persisnya di jalan lingkungan secara bergantian, sehingga megganggu aktivitas pengguna jalan.

Dalam upaya menjalankan amanat almarhum H. Aep yang wafat pada bulan Oktober 2019 yang lalu, maka segenap Pengurus, Dewan Guru dan Dewan Pelatih serta para murid Paguron melaksanakan kegiatan JIMAT (Pengajian Malam Jumat) Paguron R.A.W yang dipimpin oleh Ustad Zahiri sebagai upaya pembentukan mentas dan spiritual anggota Paguron agar sejalan dengan Perintah sang Khalik dalam upaya mencetak Pendekar Banten Sejati atau Jawara Banten Sejati.

Pada tanggal 11 Nopember 2019 dilaksanakan rapat penyempurnaan struktur pengurus Paguron Ratu Ayu Wiyos, di kediaman H. Dadang Saprudin selaku Ketua Dewan Penasehat bersama Sukri selaku ketua Paguron Nurul Muttaqin selaku sekretaris paguron, juga di hadiri oleh para dewan guru dan dewan pelatih serta beberapa murid paguron.

Saat ini di bulan Suci Ramadhan tahun 2021, berdasarkan hasil rempugan (musyawarah) pengurus, dewan guru, dewan penasehat dan beberapa murid Paguron sepakat untuk membangun padepokan dengan rereongan (gootong royong) bahan material dengan pelaksanaanya dilakukan secara rereongan pula mulai dari pagi pukul 09.00 s.d 16.00 WIB dan malam hari pukul 21.00 s.d 24.00 WIB. Rereongan material disesuaikan dengan kemempuan masing-masing dan tidak bersifat memaksa, namun seikhlasnya. Demikian pula rereongan tenaga untuk pelaksanaan pembangunan padepokan dilakukan sesuai dengan kesediaan masing-masing tanpa unsur paksaan.

Dengan motto pembangunan padepokan “GAWE SAUNG PAGURON KALAWAN REREONGAN LAN KEIKHLASAN” (membangun Padepokan Paguron dengan Kerja Bhakti dan Keihklasan) diharapkan segera rampung dan dapat dijadikan sebagai pusat kegiatan paguron yang terprogram dengan baik dengan tidak lagi mengganggu aktivitas warga sekitar pengguna jalan.

Mohon doa dan dukungannya, semoga bermanfaat untuk agama, nusa dan bangsa.