Investasi Di Kota Cilegon Serap Puluhan Ribu Tenaga Kerja, Sektor Industri Petrokimia Terbanyak
CILEGON – (BTP) – Total investasi di Kota Cilegon mencapai Rp21,7 triliun di triwulan II 2024. Dimana, Sebagian besar industri tersebut 3 besar yakni dari sektor industri Kimia atau petrokimia.
Diketahui, pada triwulan I tahun 2024 investasi mencapai sebesar Rp8,299 triliun. Dimana, 3 terbesar yaitu PT Lotte Chemical Indonesia sebesar Rp3,31 triliun, disusul PT Chandra Asri Pacific sebesar Rp1,487 triliun dan PT Indo Raya Tenaga sebesar Rp1,026 triliun.
Angka tersebut meningkat pada triwulan II sebesar Rp13,435 triliun. Dimana, 3 terbesar yakn PT Krakatau Posco yang mencapai Rp6,684 triliun, PT Lotte Chemical Indonesia menambah lagi sebesar Rp2,240 triliun dan PT Indo Raya Tenaga juga menambah lagi sebesar Rp1,303 triliun.
Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Cilegon pada kurun Waktu 2019 sampai 2023, sektor Kimia masih menjadi terbesar yakni Industri Kimia dan Farmasi sebanyak Rp67.5 triliun dengan serapan tenaga kerja 3.166.
Lalu sektor Listrik, Gas dan Air sebesar Rp31.6 triliun menyerap sebanyak 4.322 dan Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebanyak Rp5.2 triliun sebanyak 5.510 tenaga kerja.
Kepala Bidang Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi (Rendalev) Bappedalitbang Kota Cilegon Tengku Herry Syahputra menyampaikan, investasi dan industri terbesar yakni masih dari sektor Kimia. Dimana, pada 2019 sampai 2023 mencapai Rp67,5 triliun.
“Penyerapan tenaga kerja mencapai angka hingga 3.166 orang di semua petrokimia. Artinya cukup besar menyerap tenaga kerja,” katanya, saat menjadi narasumber dalam diskusi Seminar Pembangunan bertajuk Dampak Positif Investasi dan Industri terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kota Cilegon, Jumat (23/08/2024).
Selain sektor tenaga kerja, papar Tengku, manfaat dari keberadaan industri sendiri berkaitan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang meningkat melalui pajak dan retribusi, ada perkembangan teknologi baru yang diserap tenaga kerja lokal, mendorong pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan fasilitas umum lainnya.
Lalu, pertumbuhan ekonomi wilayah meningkat, yang dapat meningkatkan standar hidup masyarakat di wilayah tersebut dan kehadiran industri membantu mendiversifikasi ekonomi wilayah, mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tertentu, seperti pertanian atau pertambangan
“Tentu adanya industri secara umum, termasuk Petrokimia didalamnya membawa manfaat pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur. Termasuk juga PAD meningkat untuk dikembalikan kepada kepentingan publik,” jelasnya.
Hal sama disampaikan, Akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Sirajuddin, petrokimia masih akan menjadi yang terbesar, termasuk pada 2025 hingga 2030 mendatang. Dimana, akan ada puluhan ribu tenaga kerja yang terserap.
“Ada sekitar 45 ribu yang akan terserap dalam proses konstruksi dan juga 2.500 tenaga kerja saat beroperasi untuk sektor petrokimia di Kota Cilegon,” katanya.
Ia menambahkan, kedepan akan ada kurang lebih 9 billion dollar Amerika yang diinvestasikan sektor petrokimia di Banten. Dimana, tentu saja itu untuk memenuhi kebutuhan domestik sebesar hampir 7 juta ton per tahun.
“Untuk pemenuhan kebutuhan berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian mencapai 7,2 juta ton per tahun,” ujarnya.
Oleh sebab itu Pemerintah Pusat perlu melakukan perlindungan TKDN serta produk petrokimia lokal yang diproduksi dalam negeri untuk menjaga industri dalam negeri tetap berkembang.
Sementara itu, Pengantar Kerja Ahli Muda Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon Chandra Joenoes menyatakan, pada 2023 ada sebanyak 3.812 dimana 288 orang masuk ke perusahaan diserap industri Petrokimia. Lalu, sampai Juli 2024 ada sebanyak 651 orang terserap dan sebanyak 115 masuk ke industri Kimia.
“Pada 2024 ada sebanyak 18 persen atau 115 orang bekerja dan diterima di industri Kimia dari total 615 pekerja yang masuk di industri. Pada 2023 ada sebanyak 7,5 persen atau 288 warga masuk dan bekerja di industri Kimia dari total tenaga kerja sebanyak 3.812,” ujarnya.
Artinya, papar Chandra, ada potensi tinggal memang untuk bisa masuk keahlian yang harus dimiliki selain penguasaan teknologi juga Bahasa Inggris.
“Salah satu syaratnya adalah Bahasa Inggris yang harus bagus. Ini menjadi kesempatan untuk mahasiswa agar bisa menguasainya jika ingin masuk ke perusahaan dan industri di Kota Cilegon,” pungkasnya. (Red/Btp)