KESEHATAN

Dinkes Kota Cilegon Gandeng Chandra Asri Group dan Yayasan Bakti Barito Sosialisasikan Penanggulangan dan Tindak Pencegahan Tuberkulosis di Tempat Kerja

CILEGON – (BTP) – Dinas Kesehatan Kota Cilegon dan UPTD Puskesmas Ciwandan berkolaborasi dengan PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) dan Yayasan Bakti Barito menggelar Seminar Kesehatan Penanggulangan dan Pencegahan Tuberkulosis (TB) di Tempat Kerja sekaligus meresmikan Inovasi Puskesmas Kesehatan Industri dalam Rangka Memperingati World TB Day 2024.

Acara yang diadakan di Madison Restaurant and Lounge, Cilegon (6/6) ini dihadiri langsung oleh Camat Ciwandan, Agus Ariyadi, juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Cilegon, Arief Dharma Hartana dan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Ratih Purnamasari.

Seminar ini turut mengundang dua pembicara yang ahli di bidangnya yaitu, Tri Agus Yuarsa, Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan serta Laura Marian, Occupational Health & Hygiene Section Manager Chandra Asri Group. Kedua pembicara tersebut melakukan edukasi mengenai pentingnya Industri mengenali gejala TB serta langkah-langkah terbaik untuk mencegah penyebarannya.

Penanggung Jawab Program Penyakit Menular Puskesmas Ciwandan, (Cand) H. Asep Awaludin, yang hadir sebagai Host dalam seminar bertema “Ayo Bersama akhiri TB” ini menyampaikan, program Pemerintah Indonesia Bebas TB Paru tahun 2035 menjadi sebuah target yang diprioritaskan oleh Dinas Kesehatan Kota Cilegon dan UPTD Puskesmas Ciwandan.

“Menghentikan penyebaran dan menemukan penderita TB Paru secara proaktif di lingkungan Masyarakat Cilegon adalah upaya yang terus digalakkan oleh Dinkes Kota Cilegon dan UPTD Puskesmas Ciwandan. Penyebaran TB kini tidak lagi hanya terdeteksi pada masyarakat yang bergejala atau rawan terinfeksi, tapi juga dapat menjangkiti Pekerja Industri yang sehari-hari lebih mudah terpapar dari interaksi dengan sesama pekerja,” paparnya.

Menurut dr Arief Dharma Hartana, seminar ini diadakan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dan pekerja akan bahaya TB di lingkungan industri. Untuk itu, perlu kiranya Pemerintah dan Sektor Swasta saling bergandengan tangan menanggulangi permasalahan ini dan mulai menerapkan metode-metode Terapi Pencegahan TB (TPT) sejak dini di lingkungan kerjanya.

“Kolaborasi antara Pemerintah dan Sektor Privat dalam menerapkan TPT akan menekan pertumbuhan angka penderita TB Paru yang selama ini sulit terdeteksi tanpa kesadaran dari penderitanya,” ujarnya.

Dalam seminar ini, Tri Agus Yuarsa banyak menjelaskan mengenai jenis-jenis TB, gejala yang nampak, termasuk faktor penyebab dan angka persebarannya yang cukup signifikan selama dua tahun terakhir. Selain itu pola deteksi atau tes yang kurang tepat, juga dapat membuat penderita yang sudah membawa bakteri ini tidak mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. Laura Marian menuturkan, berdasarkan aturan Perpres no 67 tahun 2021 tentang penanggulangan TBC di lingkungan kerja melalui upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif, maka upaya promotif dan preventif juga dilakukan oleh Chandra Asri Group.

“Upaya Promotif di lingkungan Chandra Asri Group dilakukan dengan secara rutin mengampanyekan promosi kesehatan, baik berupa penyebaran flyer, mengadakan health talk atau webinar dengan dokter spesialis paru, peningkatan kebugaran melalui Health Effort berupa 7000 langkah setiap hari serta pemeliharaan dan perbaikan kualitas tempat kerja. Tentunya juga dengan pemeriksaan kesehatan berkala maupun pemeriksaan sebelum bekerja (pre-employment Medical Check Up),” tukasnya.

Apabila ditemukan kasus yang ditengarai serupa dengan gejala TB, seperti batuk lama, maka Perusahaan akan memberikan surat konsultasi dengan dokter spesialis, dimana tindak lanjut pemeriksaan atau pengobatan akan mengikuti anjuran dokter spesialis.

“Saat kembali untuk bekerja pun, perusahaan akan memantau kelaikan kerja dari Karyawan melalui penilaian kembali bekerja,” tambahnya.

Selain mengedukasi terkait pentingnya penanggulangan TB ini, Puskesmas Ciwandan juga menyosialisasikan Tes Cepat Molekuler (TCM) sebagai salah satu upaya mengatasi penyebaran TB di Cilegon.

“Saat ini Puskesmas Ciwandan menjadi salah satu Puskesmas di Kota Cilegon yang memiliki TCM, sehingga bagi masyarakat yang terindikasi gejala TB, dapat segera mendatangi Puskesmas Ciwandan untuk melakukan pemeriksaan gratis,” tutup Asep. (Red/Btp)

Tinggalkan Balasan