PDAM Lebak Tak Bisa Distribusikan Air Bersih, Warga Lebak Darurat Air Bersih
LEBAK – (BTP) – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lebak merupakan salah satu unit usaha milik daerah di kabupaten Lebak sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh aparat-aparat eksekutif dan legislatif yang seharusnya patut menyelesaikan permasalahan di PDAM, Jumat 28 Juni 2024.
Sebagaimana yang terjadi PDAM banyak dikeluhkan warga atau pelanggan dibeberapa daerah di kabupaten Lebak dan itu pun terjadi di kampung Ciseke, RT. 005/002 desa Jatimulya, kecamatan Rangkasbitung, kabupaten Lebak, pasalnya sudah hampir satu bulan distribusi air bersih tidak ada, hanya angin dan berita dugaan korupsi yang mengalir dan terdengar.
“Saya sebagai emak-emak sangatlah mengeluhkan dengan matinya aliran air dari PDAM, sementara kita tahu sendiri air bersih merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa digantikan,” ungkap Indri warga kampung Ciseke.
“Sebenarnya sudah dilakukan perbaikan, yang katanya disambungkan pada pipa induk, alhasil air tidak keluar hanya angin saja yang berhembus seperti angin surga yang akan memberikan air bagi kehidupan, tapi nyatanya PDAM hanya memberikan pelayanan berupa angin untuk minum, mandi dan kebutuhan lain,” ungkapnya sedih.
“Harapan saya PDAM dialihkan pengelolaannya kepada pihak Swasta (swastanisasi), dan contohnya ada seperti PJKA setelah dikelola oleh pihak swasta terbukti pelayanannya meningkat dan masyarakat pun puas,” pungkas Indri.
Deni warga Ciseke,”saya merasa dirugikan karena setiap hari sekarang ini ambil air di sumur yang jaraknya sangat jauh, akan tetapi beban biaya air PDAM pastinya bayar,” ungkapnya.
Konfirmasi awak media tentang matinya distribusi air bersih di kampung Ciseke by WhatsApps kepada Dirut PDAM Khairul Umam yang kebetulan lagi menunaikan ibadah haji per tanggal 8 Juni 2024, dan beliau pun mengatakan, akan segera menindaklanjuti dan mendelegasikan karyawan untuk menyelesaikan masalah itu, dan diminta berkomunikasi dengan pihak kantor cabang,” kata Dirut PDAM.
Kemudian awak media pun mengkonfirmasi pihak kantor PDAM by WhatsApps, karena sewaktu mendatangi kantor untuk menemui bagian humas (Pak Koyot panggilannya) dan saat itu ia tidak berada di tempat, iapun mengatakan by chating nya,”maaf om, kendalanya kita sedang buat alat untuk ngambil air dari pipa transmisi om, karena ukuranya besar,” katanya. Tapi dia tidak menjawab kapan kira-kira air bisa mengalir.
M.Y. Sutrisna salah satu warga Cijoro Lebak yang juga merupakan Ketua Ormas Pemuda Pancasila Kabupaten Lebak mengatakan,”Saya sepakat jika PDAM dialihkan pengelolaannya ke pihak Swasta sehingga harapan masyarakat khususnya di Lebak untuk mendapatkan pelayanan pemanfaatan air minum dan air untuk kebutuhan lainnya yang bersih, jernih, dan steril tentunya berjalan dengan sangat baik dan profesional, karena ini soal pelayanan masyarakat secara umum maka dibutuhkan sesuatu yang modern, canggih dan profesionalitas yang tinggi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung dengan baik, maksimal serta efisien tentunya,” Tegas M.Y. Sutrisna.
“apalagi saat ini PDAM Lebak yang dikelola BUMD masih begitu banyak kekurangan dari berbagai cara mekanismenya, sehingga sangat banyak dikeluhkan oleh masyarakat di bawah yang memakai jasa PDAM itu sendiri,” pungkas M.Y. Sutrisna sebagai salah satu warga Cijoro Lebak juga Ketua Ormas Pemuda Pancasila Kabupaten Lebak. (Ria/Red)